Tragedi Tanah Longsor di Sungai Buluh Dua Pendulang Emas Tradisional Meninggal Dunia

Sintang, Kalimantanpost.online - Desa Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, diguncang tragedi memilukan. 
Dua orang pendulang emas tradisional tewas akibat tanah longsor di area penambangan emas tanpa izin (Peti).
Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Sungai Buluh pada sore hari, Selasa, 30 Juli 2024. 
Menurut Bapak Dedi, warga Kuala Tiga, salah satu korban adalah Ibu Desi, sekitar 30 tahun.
"Desi, yang masih keluarga saya, meninggal di lokasi akibat tertimbun tanah longsor," tuturnya.
Korban kedua, Ibu Reli, istri dari Bapak Tunui, sempat dibawa pulang setelah tertimbun, namun nyawanya tidak tertolong. 
"Ibu Reli meninggal dunia di rumah," ungkap Dedi kepada awak media.
Kejadian ini mengingatkan kita akan bahaya dari aktivitas penambangan emas tanpa izin dan perlunya perhatian serius terhadap keselamatan para penambang tradisional. 
Mari kita doakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
Hingga berita ini diterbitkan pihak media belum berhasil melakukan konfirmasi kapada para pihak terkait.

Redaksi kalimantanpost.online 

Belum ada Komentar untuk "Tragedi Tanah Longsor di Sungai Buluh Dua Pendulang Emas Tradisional Meninggal Dunia"

Posting Komentar