Sekadau Capai 142 Kasus DBD, Dinkes Fogging Lingkungan Sekolah

Gambar: Petugas Fogging sedang melakukan pengasapan di lingkungan sekolah di Sekadau Hilir 

Sekadau, Kalimantanpost.online - Pemerintah Kabupaten Sekadau Melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tengah Gencar Melakukan Fogging Di Kecamatan Sekadau Hilir Sehubungan Meningkatnya Demam Berdarah Dengue (DBD). Kini menjadi pusat perhatian, Jumat, 3 November 2023.

Kegiatan Fogging yang dilakukan untuk penanganan Demam Berdarah serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang merupakan program pemerintah daerah kata Henry Alpius selaku Kadiskes.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Pengasapan fogging dilakukan mulai dari Desa Sungai Ringin, Mungguk, Kota Sekadau, fogging hanya semata antisipasi terjadinya kenaikan kasus karena mengingat DBD cukup tinggi, terutama di Kecamatan Sekadau Hilir.

Data terkini menunjukkan jumlah penderita DBD per Puskemas yang ada di Kabupaten Sekadau yakni: Sekadau Hilir (38), SP 3 (1), Simpang 4 Kayu Lapis (4), Rawak (7), Tapang Perodah (6), Nanga Taman (6), Nanga Mahap (1), Sungai Ayak (7), Belitang (65), Balai Sepuak (10) dan total DBD Kabupaten 142 kasus, jelasnya kepada masyarakat agar tetap waspada.

"Atas nama Pemerintah Daerah, Dinkes PP dan KB kabupaten Sekadau, saya mengimbau kepada warga agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk supaya bebas jentik." ucapnya

Kadiskes juga mengajak warga cegah dengan 3M Plus yaitu Menguras atau membersihkan tempat yang sering menjadi penampungan air minimal seminggu sekali, Menutup rapat -rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat bertelur, Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Tambah Henry Alpius, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian, di sembarang tempat, serta membersihkan bak air, memberikan abate pada penampungan air yang susah dikuras.

"Mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus DBD. Nah, ayo bersama-sama gotong royong untuk menjaga lingkungan, serta mendaur ulang sampah, agar nyamuk tidak bersarang." ujarnya.

Ia juga mengatakan gejala-gejala awal DBD, Mendadak panas tinggi selama 2 hingga 7 hari, Tampak lemah dan lesu.
Timbul bintik-bintik merah pada kulit, dan Sering terasa nyeri di ulu hati.

"Sedangkan gejala lanjut,
kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit, kadang terjadi muntaber namun bila sudah parah, penderita gelisah, tangan serta kaki dingin sampai berkeringat. Jika tidak segera ditolong dapat menyebabkan kematian," ujarnya.

Apabila ada menemukan anak mengalami gejala demam yang tidak kunjung turun panas, agar segera untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasyankes, baik di puskesmas maupun rumah sakit," kata Kadiskes Henry Alpius. (dn)

Belum ada Komentar untuk "Sekadau Capai 142 Kasus DBD, Dinkes Fogging Lingkungan Sekolah"

Posting Komentar