Serikat Sopir Sekadau Mengeluh Tak Kebagian Solar Bersubsidi

Gambar: Sejumlah Anggota Serikat Sopir Sekadau mendengar tanggapan dan masukkan dari DPRD dan Pemerintah Daerah di Ruang Rapat Komisi III.

Sekadau, Kalimantanpost.online - Serikat Sopir Sekadau (S3) melaksanakan audensi bersama Komisi III DPRD Kabupaten Sekadau dalam rangka menyampaikan aspirasi tuntutan terkait keluhan pasokan dan kuota BBM jenis Solar bersubsidi. Bertempat di Ruang Rapat Komisi III Komplek Pemda pada hari Selasa, 24 Oktober 2023.

Selaku Ketua Komisi III, Hasan, S.E mengatakan bahwa BBM adalah faktor kunci perekonomian masyarakat. Terima kasih kepada rekan-rekan serikat sopir telah membantu perekonomian Kabupaten Sekadau, ungkapnya.

"Banyak aspek dan orang terlibat, bukan dari bawah saja tetapi dari atas. Namun ini bisa dilakukan oleh pihak tertentu." ungkap Hasan yang juga selaku Anggota DPRD fraksi Demokrat ini.

Harapan, supaya sopir bekerja setulus hati, mendapatkan hak BBM bersubsidi, mereka harus diprioritaskan, pintanya

Sementara itu, ada sejumlah tuntutan yang diinginkan S3. Yakni: ada jalur khusus dan umum, mobil ekspedisi minta dijatahkan 1500 liter, drum truk 100 liter, pengadaan stiker atau balkot untuk membedakan, serta pengajuan pada (4) SPBU di Sekadau, tentu disepakati oleh pihak terkait. Yang mana ajuan ini untuk SPBU Rawak, Kec. Sekadau Hulu, SPBU Pal 4, SPBU jalan Sanggau dan SPBU Peniti.

Ketua S3, Libertus Toni menyampaikan keluhan serikat sopir. Yang mana permasalahan sudah berlarut-latut sejak dulu, hak kami dirampas oleh sesorang oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Untuk antrian ke 50 tidak mendapat solar ini. Nah, jelas nampak sekali pengamanan kurang, sedangkan (1) mobil bisa 2-3 kali mengisi," ungkapnya

Toni berharap untuk mobil kerja, kita minta dibuat jalur khusus, diluar pengantri umum, menjatahkan mobil ekspedisi sebanyak 1.500 liter, drum truk 100 liter/hari. Mudah dalam membedakannya ada stiker dan kartu anggota, kami tidak menggangu jalur sopir lain, takut bentrok karena harga yang berbeda.

Kesempatan ini, Kabid Perdagangan Kabupaten Sekadau, Y. Sudarsono menyadari bahwa penyelesaian keluhan dari rekan-rekan S3 bukan kewenangan kami.

"Kami hanya dapat update stok BBM semua SPBU di Kabupaten Sekadau. Dan mengawasi stok perhari saja, tidak pada penyaluran." jelasnya.

Menurutnya, untuk suplay tidak ada kendala. Di tahun 2023 ini sebanyak 14.373 KL BBM bersubsidi.

Kendati demikian, kita akan melakukan sidak hanya pada stok yang tersedia, namun untuk yang bertugas mengawasi di SPBU, itu pihak berkewenangan, ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris S3, Teguh Medianto, mengeluhkan harga Rp 8.500/liter, sedangkan harga HET Rp. 6.800. sisi lain kita dibebankan menambah Dexlite Rp 100.000, padahal mobil eksepdisi tidak diwajibkan membeli, ungkapnya.

"Kami supir dijatah 80 liter/hari dengan harga Rp 7.500 yang diterima, namun harga Dexlite Rp. 16.000 perliter nya," ujar Teguh sehabis audensi.

Hasil Putusan

Rapat sore sekira jam 1 ini belum membuahkan hasil, tetapi tetap ditindaklanjuti peninjauan tiap SPBU. Rapat susulan dijadwalkan Senin (30/10/2023)."

Komisi III siap menyurati kepala daerah, untuk mengundang pihak 4 SPBU, Pemda (Dinas terkait), Serikat Sopir Sekadau (S3), serta menghadirkan pihak kepolisian, juga pertamina biar mengetahui permainan dibawah, sebagai bentuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan oleh masyarakat, bisa terjadinya bentrok antar pengantri.

Hadir:
Sekretaris Komisi III, Muslimin, Anggota Komisi III, Yohanes Ayub, Kepala Bidang Dinas Perhubungan, Kepala Bidang Perekonomian dan Kesra, serta sejumlah Anggota Serikat Sopir Sekadau.

Penulis: dn

Belum ada Komentar untuk "Serikat Sopir Sekadau Mengeluh Tak Kebagian Solar Bersubsidi"

Posting Komentar