Bem Poltesa Ajak Mahasiswa Gelorakan Penolakan Kenaikan BBM dan Mendorong Pemda Segera Bentuk Satgas Mafia

Sambas, Kalimantanpost.online.-

Hari-hari ini sudah menjadi isu yang sangat familiar di tengah masyarakat tetang kenaikan harga BBM. 

Melalui konferensi pers oleh Presiden dan menteri nya pada tanggal 3 September 2022, dan diumumkan oleh menteri ESDM Arifin Tasrif, kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dari harga Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter dan solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Gelombang penolakan pun sudah digelorakan oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari aktivis, mahasiswa dan buruh.

Ketua Bem Poltesa, Idrus menyikapi isu kebijakan pemerintah yang sekarang menjadi polemik di tengah masyarakat yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Saat ini pemerintah sudah kehilangan jati dirinya bagaimana tidak rakyat nya selalu menjadi korban hanya karna beban APBN subsidi dan konpensasi BBM. Lagi-lagi rakyat kecil yang menjadi target.

Maka dari itu saya sampaikan kepada seluruh mahasiswa terkhusus mahasiswa Poltesa untuk turun ke jalan pada tanggal 7 September hari Rabu, mari kita gejolakan penolakan ini karna jika kita hanya menonton artinya kita siap mati kelaparan.

Selain itu juga hasil konsolidasi pada hari Senin, kami mengusung tuntutan yang pertama menuntut pemerintah mencabut kebijakan naiknya harga BBM, kedua mendorong pihak terkait segera memberantas Mafia BBM dan yang ketiga menuntut langkah Pemda segera membentuk Satgas Anti Mafia.

Selain itu juga karena aksi dilakukan di ruang lingkup daerah tidak ketinggalan juga kami akan memberikan PR kepada pemda untuk segera bertindak memberantas Mafia Minyak karena banyak ditemukan indikasi kepentingan terkait kasus penyeludupan minyak.

Intinya secara tegas kami menolak keputusan kebijakan BBM ini, karena secara jelas rakyat hari ini sedang merangkak dalam mengadapi keterpurukan ekonomi ditambah lagi dengan naiknya harga BBM sungguh ini sangat menyayat hati.

Penulis: Idrus

Editor: Lisa

Bagikan Artikel ini