Harap Pemda Laksanakan Langkah Dan Solusi Belum Stabilnya Harga TBS di Sambas
Sesuai permentan no 1 tahun 2018 dalam mengatur penetapan TBS melalui daerahnya. pemerintah provinsi sudah mengatur harga TBS Dinas perkebunan dikatakan pada juni lalu pernyataan dari Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar M Munsif di Pontianak, Rabu.
"Berdasarkan hasil rapat tim penetapan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun Kalbar pada 15 Juni 2022, ditetapkan harga untuk periode I Juni 2022. Harga tertinggi di umur 10- 20 tahun yakni Rp2.733 per kilogram. Untuk harga terendah di umur 3 tahun yakni Rp2.040,12 per kilogram. Sedangkan untuk harga CPO Rp12.237,82 per kilogram dan PKO Rp7.217,53 per kilogram,"
Jika di temukan jauh timpang dengan harga yang telah ditetapkan Dengan yang di lapangan dalam hal ini pemda harus tegas dan memberikan sanksi agar pihak perusahaan tak semena-mena.
Kita tau tidak stabil nya harga TBS Karna semberautnya dalam regulasi dilarangnya ekspor CPO dan lalu di buka kembali kran ekspor.
Perihal pernyataan itu khususnya sawit merupakan ketergantungan penghasilan masyarakat sambas terhimpun dari data BPS per tahun 2021 Perkebunan sawit Rakyat di Sambas ada sekitar 74.914 H.
Menjadi atensi dan Sangat mengkhawatirkan jika harga terus turun merosot ditambah lagi harga pupuk yang mahal sekaligus langka. perlu adanya langkah tegas dan solusi dari pemda,
Jika ini di biarkan tanpa ada langkah terkesan pemda membiarkan nasib rakyatnya. Terutama petani sambas yang ketergantungannya hasil dari sawit.
Saye harap pemda lakukan koordinasi dengan perusahaan sawit yang yang ada di sambas prihal harga TBS yang tidak stabil. dalam menyesusaian harga dan memberikan tindakan sanksi tegas jika ada perusahaan yang membeli harga TBS terendah tidak sesuai harga yang di tetapkan.
Penulis : Idrus
Belum ada Komentar untuk "Harap Pemda Laksanakan Langkah Dan Solusi Belum Stabilnya Harga TBS di Sambas "
Posting Komentar