Menggagas Calon Pemimpin Kota Singkawang 2024
Kalimantanpost.online,- Dewasa ini ada keluhan dalam masyarakat terhadap kondisi pemerintahan yang dirasakan kurang efektif. Pada umumnya orang melihat kelemahan ini terletak pada sistem kepemimpinan yang kurang baik. Baik khususnya di Kota Singkawanh. Baik di kalangan eksekutif, maupun di kalangan legislatif dan yudikatif.
Orang awam melihat kelemahan ini bersumber pada sistem demokrasi. Akibatnya, jika tidak segera dapat diperbaiki, keluhan dan ketidak puasan itu akan berkembang menjadi kecenderungan untuk kembali masuk dalam 'jurang kediktatoran' atau 'bencana otoriter'.
Sebagaimana yang diungkap kan oleh Abdurahman yang akrab disapa Rahman, seorang aktifis Kota Singkawang yang saat Pilkada diKota Singkawang tahun 2024 ini dipercayai oleh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota (H Andi Syarif - Yusnita Fitriadi) sebagai juru bicara menjelaskan kepada awak media KP" Biasanya yang pertama-tama dijadikan alasan sebagai sebab dari kelemahan ini adalah ketidak mampuan atau ketidak matangan masyarakat Kota Singkawang dalam memilih. Alasan ini secara sederhana tentu saja benar. Dimana saja masyarakat Kota Singkawang berkembang selalu dapat diklasifikasikan sebagai belum matang. Bukan saja dalam memilih pemimpin, bahkan juga dalam memilih hidupnya sendiri. Tetapi yang menjadi persoalan, bagaimana masyarakat Kota Singkawang yang 'belum matang' itu dapat memperoleh pemimpin yang baik?" Ungkap nya.
"Ada dua alternatif yang mungkin dapat dipertimbangkan. Pertama, masyarakat Kota Singkawang harus tetap mempunyai hak untuk memilih. Tanpa adanya hak masyarakat untuk memilih, tidak ada sistem demokrasi. Tanpa adanya hak masyarakat untuk memilih, sulit dijamin adanya akuntabilitas dari pejabat publik. Pertimbangan ini mendorong kita untuk melihat kemungkinan perlunya sistem pemilihan anggota DPRd dengan menggunakan sistem distrik. Setiap calon bertarung di depan masyarakat dari daerah yang diwakilinya. Namun kelemahan dari sistem ini terletak pada kematangan masyarakat dalam memilih. Akibatnya memungkinkan banyaknya muncul tokoh-tokoh tingkat kelurahan yang belum memahami sama sekali persoalan bangsa di tingkat nasional.
Kedua, pencalonannya boleh saja dilakukan oleh partai-partai politik. Tetapi calon-calon yang akan dipilih oleh masyarakatitu harus terdiri dari mereka yang sudah tersaring (selected persons) berdasarkan kriteria moral. Antara lain misalnya, jujur, taat pada agamanya (religiusitas), tidak ada indikasi korupsi, tidak pernah melakukan kebohongan publik, mampu dan dekat dengan masyarakat. Bukan berdasarkan ketampanan atau kekayaan. Dengan demikian, siapapun yang dipilih masyarakat, sekurang-kurangnya sudah terjamin sebagai orang baik. Tinggal lagi mana yang diinginkan masyarakat. Dengan kata lain masyarakat tidak boleh sampai tertipu dalam memilih calon-calon yang tidak benar. Makin sadar, bahwa masyarakat kita tidak mempunyai kemampuan dalam memilih, seharusnya makin besar tanggung jawab partai politik untuk mengajukan calon yang baik kepada masyarakat, bukan makin menyalahkan masyarakat."jelasnya lagi.
Saat ini. Pilkada Kota Singkawang mempunyai 3 pasang calon walikota dan wakil walikota Singkawang. Ke tiga pasang calon tersebut semua nya dinyatakan lolos oleh KPU Singkawang untuk berkompetisi diPilkada 2024 Kota Singkawang.
Rahman berharap masyarakat Kota Singkawang dapat berhati-hati dalam menentukan pemimpin. Rahman mewanti-wanti agar masyarakat untuk tidak terpengaruh aksi politik uang yang dapat menjadi menjadi malapetaka dalam 5 tahun kedepan.“Ketika kita memilih pemimpin, tolong ingat 5 tahun jangan sampai 1 kali pertemuan kita diberi amplop, diberi bingkisan tapi 5 tahun kedepan kita mendapat tangisan,” ujar Rahman.
“Tetapi tentu Pilkada tahun 2024 ini menjadi PR bagi kita dalam menentukan pemimpin-pemimpin kita kedepan dan jangan sampai kita salah pilih,” ujar nya.
Rahman menegaskan bahwa Pilkada mendatang harus menjadi ajang kompetisi yang sehat dengan mengedepankan adu ide, gagasan, dan program, bukan hanya sekadar persaingan politik.
Menurutnya, setiap calon kepala daerah perlu memiliki visi dan misi yang jelas untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Singkawang.
“Kontestasi Pilkada bukan hanya soal siapa yang terpilih, tetapi bagaimana kita bisa membawa Kota Singkawang ke arah yang lebih baik. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan ide-ide segar, gagasan kreatif, dan program-program konkret untuk pembangunan Kota Singkawang,” ungkap Rahman dalam sebuah wawancara.
Penulis: JBS
Belum ada Komentar untuk "Menggagas Calon Pemimpin Kota Singkawang 2024"
Posting Komentar